Dekadensi Moral

"ah, gitu aja nggak boleh.."
"ngapain sih ngelarang ngelarang?"
"terserah aku dong..! aku ini udah besar.."
untaian kata yang jauh dari indah
zaman memanlah sudah tua
membungkuk-bungkuk dia
lelah rupanya dengan dosa para penghuninya
teriakan dan bentakan para orang muda kepada orang tua
hal yang lumrah dan sudah biasa

dengarakan pula di sana
raungan dan deru-deru sepeda yang dinaiki oleh para remaja yang mengaku perkasa
sudah tak bisa lagi mereka berdamai dengan kata-kata
sehingga batu terlempar dimana-mana
pak polisi.. pak polisi..
dimana keadilanmu kini?
apa hanya bisa dibeli dengan ini? (uang)

kita pada akhirnya hanya akan bisa mengelus dada
ketika mereka datang pada orangtua yang telah didurhakainya
"oh ibu.. maafkan aku yang tidak bisa menjaga keperawananku"
"oh ibu.. maafkan aku.. ini oleh-oleh hidup untukmu"
"oh bapak.. I'm so sorry, yang telah menghabiskan hartamu selama ini"
"yang pada akhirnya aku tetap masuk bui"

keikhlasan hati yang tersedu menangis di depan illahi
hanya datang setelah semuanya terjadi
penyesalan yang ada dalam diri
memang datang saat nafas sudah ada di sini (tenggorokan)

ya Illahi rabbi..
maafkan kami yang telah menodai bumi ini
ya rahman.. ya rahim..
sayangi dan kasihi kami yang ada di sini agar tidak terjerumus dalam dekadensi yang terjadi

Komentar

Postingan Populer